>> Sabtu, 10 Oktober 2009

Qory Sandioriva Dari NAD Raih Puteri Indonesia 2009

Terkait Soal Jilbab, Sempat Berbohon Didepan Tim Juri.


Jakarta, KBN News-Pernyataan kontestan Puteri Indonesia 2009 asal Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Qory Sandioriva, bisa memicu kontroversi. Qory saat di atas panggung mengatakan kalau dirinya melepas jilbab demi Puteri Indonesia. Namun saat jumpa pers ia membantahnya. Berbohongkah?
Pada malam final Puteri Indonesia 2009, yang digelar di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Jumat (9/10/2009) malam, Qory berujar kalau ia menanggalkan jilbabnya atas seizin Pemda NAD.
http://www.liputan-kota.com/2009/10/qory-sandioriva-dari-nad-raih-puteri.html

"Saya menanggalkan jilbab saya dengan izin dari Pemda Aceh. Semoga keputusan saya bisa diterima," ujar Qori, Jumat (9/10/2009) malam,seperti dikutif detikcom.

Ucapan Qory itu menjawab pertanyaan pembawa acara Charles Bonar Sirait. Charles bertanya kepada Qory mengapa gadis kelahiran Jakarta 17 Agustus 1991 tidak berjilbab. Padahal sejak 2003, kontestan asal NAD selalu berbusana jilbab ketika mengikuti seleksi Puteri Indonesia.

Setelah dinyatakan sebagai Puteri Indonesia 2009 dan menggelar jumpa pers seusai acara, Qory mementahkan apa yang dikatakannya di atas panggung. Saat sejumlah wartawan bertanya soal komentar Qory tentang jilbab, mahasiswi Sastra Prancis Universitas Indonesia itu menjawab.

"Saya sebenarnya memang dari awal sehari-hari tidak mengenakan jilbab," jelasnya.

Lepas dari apa yang diucapkan Qory, semoga Puteri Indonesia 2009 itu bisa membawa harum nama Indonesia dan membantu melestarikan budaya nusantara.(Saputra)
http://www.liputan-kota.com/2009/10/qory-sandioriva-dari-nad-raih-puteri.html

Read more...

buat read more dari http://www.belajarngeblog.com/cara-membuat-read-more-di-blogspot

>> Selasa, 16 Juni 2009

Membuat Read More di Blogspot
Login ke akun blogger anda, pilih blog yang ingin anda edit, klik link Layout kemudian masuk ke Edit HTML
Jangan lupa centang/tandai/aktifkan Expand Widget Templates Untuk bisa mengedit template secara keseluruhan.
Masukkan kode berikut sebelum tag atau tepat sesudah kode } ]]>seperti dibawah ini :


Selanjutnya mengatur supaya postingan terpotong, cari kode

dalam template anda dan tambahkan kode berikut tepat dibawahnya:


Read More..

Nah supaya terpotong, setiap kali anda menulis artikel posting, klik pada bagian artikel dimana anda pengen tulisan Read More.. muncul, lalu ketik kemudian lanjutkan sisa artikel sampai selesai, akhiri dengan mengetik . Untuk menmbahkan kode ini, ketika menulis artikel, anda harus dalam mode Edit HTML bukan Compose
Tulisan Read More.. seperti yang berwarna merah pada kode diatas, bisa anda ganti dengan tulisan lain seperti Baca Selengkapnya.. atau Lanjut Baca..

Read more...

Peternakan sebagai Tombak Kemajuan Bangsa yang Terlupakan

>> Selasa, 19 Mei 2009

Krisis Ekonomi sebagai Tantangan dan Peluang Inovasi


Peternakan sebagai Tombak Kemajuan Bangsa yang Terlupakan

Mukhsin Avicenna


Zambrud Khatulistiwa dan Negara Agraris adalah julukan yang pernah singgah dalam negeri tercinta Indonesia. Pulau-pulau yang terbentang bak permadani hijau dengan segala kekayaannya. Tak hanya di darat, kekayaan lautnya pun tak dapat kita hitung. Betapa kayanya Indonesia. Namun, rakyat Indonesia masih bergelimpang kemiskinan. Seperti lagu Cindai yang dinyanyikan Siti Nurhaliza. “ Tilamku emas berbantal lengan tidurku.“

Dalam 4 sehat dan 5 sempurna, zat yang paling essensial adalah protein. Protein sangat dibutuhkan manusia. Protein berfungsi menggantikan sel-sel yang rusak. Banyak yang menyangkal, protein hanya untuk anak-anak yang sedang mengalami pertumbuhan. Kecukupan konsumsi protein tidak hanya terkait dengan masalah kesehatan, banyak literatur menyatakan konsumsi protein sangat berkaitan dengan tingkat intelegensia. Artinya, untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu hal yang harus menjadi perhatian yaitu memenuhi kebutuhan akan protein.

Protein dalam sumbernya dibedakan atas protein nabati dan protein hewani. Protein nabati ialah protein yang berasal dari tumbuhan, kandungan asam amino esensialnya sangat sedikit. Sedangkan protein hewani ialah protein yang terdapat dalam tubuh hewan, kandungan asam amino essensialnya lebih banyak dan lebih lengkap yang dibutuhkan tubuh. Asam amino essensial ialah asam amino yang dibutuhkan tubuh sebagai asupan gizi namun tubuh tidak mampu mensintesis asam amino tersebut. Protein tersusun atas asam-asam amino yang beraturan dan berbeda.

Sediaoetama (2000) dalam bukunya “Ilmu Gizi” mengemukakan, dari total kebutuhan protein, sekitar 20-40% atau kalau dirata-ratakan sekitar 30% disarankan untuk disuplay dari sumber protein hewani, antara lain daging, telur, dan susu, agar asam amino esensialnya menjadi lengkap.





Sebagai gambaran berikut tabel kandungan protein dalam produk peternakan.

Produk

Kandungan Proteina

Harga Produkb

Harga Proteinc

Daging Sapi

19,8%

Rp 42.000,-/kg

Rp 212,-/gram


Susu Murni

3,2%

Rp 5.000,-/liter

Rp 156,-/gramd

Daging Ayam

18,2%

Rp 13.000,./kg

Rp 71,-/gram


Telur Ayam

12,8%

Rp 8.000,-/kg

Rp 63,-/gram


Keterangan: a) Ilmu Gizi (Sediaoetama, 2000), b) Harga eceran Januari 2006 di sekitar

tempat tinggal penulis, c) Harga hasil perhitungan penulis, d) 1 liter susu

dianggap setara 1 kg.

Perkiraan kasar kebutuhan manusia akan protein sekitar satu gram per kg berat badan per hari. Jika seseorang dengan berat badan 80 kilogram maka kebutuhan protein yang harus dipemuhi adalah 80 gram per hari. Sehinga kebutuhan protein hewani yang dibutukan ialah 4 ons dari daging sapi atau 2,5 kg (2,5 liter ) susu atau 4,4 ons daging ayam atau 6,25 ons telur ayam atau 3-4 butir telur. Dengan demikian tiap perbandingan harga dari produk peternakan yang harus dikeluarkan sekitar Rp 5.000,00 – Rp 12.500,00 per hari.

Apabila kebutuhan protein dalam setiap manusia dapat tercukupi maka negeri tercinta ini akan menjadi salah satu negeri adikuasa dengan SDM yang unggul. Kita tidak lagi menggunakan alat-alat elektronik atau kendaraan luar negeri namun kita sudah mampu menciptakan sendiri. Selain itu, keamanan dan kesejahteraan Indonesia akan tercipta dengan sendirinya.

Kecukupan konsumsi protein akan menjadi masalah, manakala banyak keluarga dengan tingkat perekonomian yang terbatas tidak mampu menyediakan protein yang optimal dalam menu makanan sehari-hari bagi keluarganya. Pengeluaran minimun masyarakat dalam mencukupi kebutuhan protein hewani terletak pada telur dan daging ayam. Terlihat jelas kemampuan masyarakat umum dalam mencukupi kebutuhan proteinnya pada telur dan daging ayam masih sangat kurang. Sebenarnya siapa yang pantas disalahkan. Pemerintah yang tidak profesional dan anggota parlemen yang sehari-hari hanya korupsi ataukah masyarakat yang selalu merasa benar dan hanya mereka yang pantas menjadi perasa tanpa turut berkontribusi. Oleh karenanya diharapkan Indonesia kembali melihat potensi yang ada di dunia peternakan sebagai solusi kemajuan bangsa.

Read more...

hiks...

>> Senin, 06 April 2009

mulai detik ini saya akan berubah.
saya g kan lagi memelas..
saya akan berusaha semampu saya.
saya ada ALLAH.
biarlah ALLAH jadi saksi

Read more...

Jadikan Shalat Pencegah Perbuatan Keji dan Munkar

>> Minggu, 01 Maret 2009

Setiap kewajiban yang telah dibebankan Islam kepada umatnya senantiasa memuat hikmah dan maslahat bagi mereka. Islam menginginkan terbentuknya akhlak Islami dalam diri Muslim ketika ia mengimplementasikan setiap ibadah yang telah digariskan oleh Allah SWT dalam Kitab dan Sunnah rasul-Nya.

Pada akhirnya nilai-nilai keagungan Islam senantiasa mewarnai ruang kehidupan Muslim. Tidak hanya terbatas pada ruang kepribadian individu Muslim, namun nilai-nilai itu dapat ditemukan pula dalam ruang kehidupan keluarga dan komunitas masyarakat Muslim. Kita bisa merenungkan kembali ayat-ayat Allah yang berkaitan dengan hal ini, sebagaimana salah satu firman-Nya,

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Q.S. Al-Baqarah: 183).

Melalui ibadah puasa, Allah SWT menginginkan terbentuknya pribadi-pribadi Muslim yang bertakwa. Pribadi yang tidak pernah mengenal slogan hidup kecuali slogan yang agung ini: sami’naa wa atha’na. Pribadi yang senantiasa melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya dalam situasi dan kondisi apapun.

Oleh karenanya, Nabiyullah agung Muhammad SAW telah bersabda: “Takutlah kamu kepada Allah di manapun kamu berada, ikuti keburukan dosa dengan kebaikan niscaya ia akan menghapuskannya dan gauli manusia dengan akhlak yang baik.”

Dalam sabda beliau yang lain: “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan beberapa faridlah (kewajiban) maka jangan sekali-kali kamu menyia-nyiakannya, Dia telah menetapkan batasan-batasan maka jangan sekali-kali kamu melampui batas, Dia telah mengharamkan banyak hal maka jangan sekali-kali melanggarnya….”

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. 9/At-Taubah: 103).
Dengan ibadah zakat, Islam mengharapkan tumbuh subur sifat-sifat kebaikan dalam jiwa seorang Muslim dan mampu memberangus kekikiran dan cinta yang berlebihan kepada harta benda. Begitu juga ibadah shalat yakni ibadah yang jika seorang hamba melaksanakan dengan memelihara syarat-syarat, rukun-rukun, wajibat, adab-adab, dan kekhusyu`an di dalamnya, niscaya ibadah ini akan menjauhkannya dari perbuatan keji dan kemunkaran. Sebaliknya, ibadah ini akan mendekatkan seorang hamba yang melaksanakannya dengan sebenarnya kepada Sang Khalik dan mendekatkannya kepada kebaikan-kebaikan serta cahaya hidup.

Perhatikan ayat berikut ini, “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. 29/Al-Ankabuut: 45).

Muslim yang selalu menunaikan ibadah ini akan selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan kebaikan dan mampu menjadi cahaya di tengah-tengah masyarakatnya. Muslim yang memiliki hamasah yang menggelora dalam memperjuangkan kebenaran dan memberangus nilai-nilai kemunkaran, kelaliman, dan perbuatan keji lainnya. Hatinya terasa tersayat di saat menyaksikan pornografi dan porno aksi mewabah di tengah-tengah masyarakatnya. Jiwanya akan terus gelisah ketika melihat kelaliman yang dipermainkan para budak kekuasaan.

Memang, ia harus menjadi cahaya yang berjalan di tengah-tengah kegelapan zaman ini. Allah berfirman, “Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. 6Al-An’am: 122)

Ikhwan dan akhwat fillah,
Ibadah shalat adalah awal kewajiban yang diperintahkan Allah SWT kepada umat ini pada peristiwa Isra dan Mi’raj. Ibadah yang merupakan simbol dan tiang agama, “Pokok urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah.” (HR Muslim). Ibadah yang dijadikan Allah sebagai barometer hisab amal hamba-hamba-Nya di akhirat, “Awal hisab seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka seluruh amalnya baik, dan apabila buruk maka seluruh amalnya buruk.” (HR At-Thabrani).

Ibadah shalat merupakan wasiat Nabi yang terakhir kepada umat ini dan yang paling terakhir dari urwatul islam (ikatan Islam) yang akan dihapus oleh Allah SWT. Selain ini, shalat juga penyejuk mata, waktu rehatnya sang jiwa, saat kebahagiaan hati, kedamaian jiwa dan merupakan media komunikasi antara hamba dan Rabbnya.
Ibadah yang memiliki kedudukan atau manzilah yang agung ini tidak akan hadir maknanya dalam kehidupan kita, tatkala kita lalai menjaga arkan, wajibat dan sunah yang inheren dengan ibadah ini.

Tatkala kita tidak mampu menghadirkan hati, merajut benang kekhusukan dan keikhlasan dalam melaksanakan ibadah ini maka kita tidak akan mampu menangkap untaian makna yang terkandung di dalamnya. Kita tidak akan mampu memahami sinyal-sinyal rahasia yang ada di balik ibadah ini.

Tidakkah banyak di antara manusia Muslim yang ahli ibadah namun masih jauh dari nilai-nilai Islam. Ahli shalat namun masih suka melakukan kemaksiatan. Hal ini disebabkan nilai-nilai agung yang terkandung dalam ibadah sama sekali tidak mampu memberikan pesan-pesan ilahiah di luar shalat. Takbir yang dikumandangkan di saat beribadah tidak mampu melahirkan keagungan di luar shalat. Do’a iftitah “Inna shalaatii wa nusukii….” yang dilafazkan dalam shalat tidak mampu mengingatkan tujuan hidupnya. Ibadah ini seolah-olah hanya menjadi gerakan-gerakan ritual yang maknanya tidak pernah membumi dalam kehidupan orang yang melaksanakannya.

Oleh karena itu, ibadah shalat yang mampu melahirkan hikmah pencegahan dari perbuatan keji dan kemungkaran, hikmah pensucian jiwa dan ketentraman, apabila dilakukan dengan penuh kekhusyukan, mentadabburkan gerakan dan ucapan yang terkandung di dalamnya, penuh ketenangan dan dengan tafakkur yang sesungguhnya. Maka ia akan keluar dari ibadah dengan merasakan kenikmatannya, terkontaminasi dengan nilai-nilai keta’atan dan mendapatkan cahaya ma’rifatullah.

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak seorangpun yang melaksanakan shalat maktubah (fardlu), lalu ia memperbaiki wudlunya, khusyuk dan rukuknya kecuali shalat ini akan menjadi pelebur dosa-dosa sebelumnya selama tidak melakukan dosa besar. Dan ini berlaku sepanjang tahun.” (H.R. Muslim)

Inilah yang pernah dilakukan oleh salaf shalih termasuk di dalamnya Ibnu Zubair RA. Mereka laksana tiang yang berdiri tegak karena kekhusyukannya. Mereka terbius dengan kerinduannya akan Rabbnya dan mereka asyik berkomunikasi dengan Sang Khalik tanpa terganggu dengan suara makhluk-Nya.

Ikhwan dan akhwat fillah,
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan di saat melaksanakan ibadah shalat agar hikmah di dalamnya selalu terjaga. Pertama, menjaga arkan, wajibat dan sunah. Rasulullah SAW bersabda: “Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat.”
Kedua, ikhlas, khusyuk dan menghadirkan hati. “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Q.S. 98/Al-Bayyinah: 5).
Ketiga, memahami dan mentadabburi ayat, do’a dan makna shalat. “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (Q.S. 107/Al-Maa’uun: :4-5).
Keempat, mengagungkan Allah SWT dan merasakan haibatullah. Rasulullah SAW bersabda, “…Kamu mengabdi kepada Allah seolah-olah kamu melihatNya dan apabila kamu tidak melihat-Nya, maka (yakinlah) bahwasanya Allah melihat kamu…” (H.R. Muslim).

Semoga kita semua mampu merenungkan kembali arti shalat dalam kehidupan dakwah dan memperbaikinya agar kita benar-benar mi’raj kepada Allah SWT. Wallahu A’lam Bish-shawwab

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ - والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Read more...

peternakan coy

peternakan coy
susu

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP