Terkabulnya Doa Saat Sujud
>> Senin, 24 November 2008
بسم الله الرحمن الرحيم
Terkabulnya Doa Saat Sujud
Ibnu Muslim
[SALAFY XXIX/1419/1999/DOA]
Banyak kita jumpai dari kalangan Muslimin hanya karena ingin terkabul doanya, mencari dan mendatangi tempat-tempat keramat yang terkadang untuk menuju tempat tersebut dibutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Padahal syariat telah mengajarkan tempat berdoa yang sah dan jauh lebih mudah ditempuh. Dalam hal ini kita perlu mencermati makna hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang berbunyi :
“Hubungan terdekat antara seorang hamba dengan Penciptanya ialah ketika ia sujud, maka perbanyaklah doa pada (saat) itu.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Pada riwayat lain dari Ibnu Abbas, kata beliau, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Adapun saat sujud hendaklah kamu berdoa dengan sungguh-sungguh sebab ada jaminan untuk dikabulkan.” (HR. Muslim)
Maksud sujud dalam hadits di atas adalah sujud ketika berlangsungnya shalat, baik shalat wajib maupun sunnah. (Syarah Shahih Muslim 2/206 oleh Imam Nawawi)
Sebaik-baik doa adalah doa yang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam tuntunkan kepada kita. Beliau saat sujud membaca :
“Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi.” (HR. Muslim)
“Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami dan segala puji bagi-Mu. Maka ampunilah aku.” (HR. Bukhari 1/99 dan Muslim 1/350)
“Maha Suci dan Maha Bersih Rabb Malaikat-Malaikat dan Rabb Jibril.” (HR. Muslim 353 dan Abu Daud 1/230)
“Maha Suci Engkau Ya Allah dan dengan memuji bahwa tiada ilah yang pantas disembah selain Engkau.” (HR. Muslim 485)
“Ya Allah, sungguh aku berlindung dengan keridlaan-Mu dan kemarahan-Mu dengan kemaafan-Mu dari siksa-Mu dan aku berlindung dengan-Mu dari marah-Mu. Aku tidak bisa menghitung pujian atas-Mu sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri.” (HR. Muslim nomor 485 dan Nasai 2/222)
“Ya Allah, aku sujud demi Engkau. Aku beriman dengan-Mu. Aku serahkan diriku pada-Mu. Wajahku sujud demi Yang menciptakan dan membentuknya serta Yang menumbuhkan pendengaran dan penglihatannya. Maka berkah Allah sebaik-baik Dzat Pencipta.” (HR. Muslim)
“Ya Allah, ampunilah semua dosaku, dosa yang kecil dan yang besar, yang pertama maupun yang terakhir, dan yang nampak maupun yang samar.” (HR. Muslim nomor 483)
“Ya Allah, ampunilah semua kesalahanku, kebodohanku, dan kelancangan, serta dosa-dosa yang Engkau lebih mengetahui dariku. Ya Allah, ampunilah kesengajaanku yang semua itu dariku. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa yang telah lewat maupun yang akan datang, yang aku sembunyikan dan yang aku nampakkan, Engkau sesembahanku. Tiada ilah yang pantas disembah kecuali Engkau.” (HR. Bukhari 11/166 dan 167 dan Muslim 2719)
”Ya Allah berikanlah cahaya dalam hatiku, pendengaranku, dan penglihatanku. Berikanlah samping kananku, samping kiriku, depanku, belakangku, atasku, dan bawahku cahaya, dan berikanlah aku cahaya.” (HR. Muslim nomor 479)
”Maha Suci Dzat Yang memiliki kekuasaan, kerajaan, kesombongan, dan keagungan.” (HR. Abu Daud 1/230. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud 1/166)
Hendaklah seseorang bersungguh-sungguh berdoa kepada Allah ketika ia sujud. Akan tetapi menurut keterangan Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam karya besarnya, Zadul Ma’ad, apakah perintah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam untuk bersungguh-sungguh dalam sujud dapat diartikan memperbanyak doa dalam sujud atau jika seseorang mau berdoa hendaklah berdoa ketika ia sujud?
Menurut Ibnul Qayyim rahimahullah, dua hal ini mempunyai perbedaan. Sebab ada dua pengertian doa. Pertama, doa yang bersifat pujian dan yang kedua, doa yang bersifat permintaan (masalah). Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dalam sujudnya memperbanyak doa tersebut baik yang bersifat pujian ataupun permintaan. Dan doa-doa tersebut di atas mencakup dua jenis doa. Dikabulkannya doa juga ada dua jenis, yaitu dikabulkannya doa orang yang meminta dengan balasan suatu pemberian dan dikabulkannya doa orang yang memuji dengan diberi pahala. Agaknya inilah tafsir ayat berikut (yang artinya) :
“Aku mengabulkan doa orang yang berdoa jika ia berdoa kepada-Ku.” (Al Baqarah : 187)
Yakni Allah mengabulkan dua jenis doa tersebut di atas, demikian menurut pendapat yang benar. (Zadul Ma’ad 1/235)
Jadi itulah doa-doa yang biasa diucapkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam ketika sujud dalam shalat. Namun kebanyakan kaum Muslimin salah memahami hadits yang memerintahkan banyak sujud dan doa. Maka kita banyak melihat di antara mereka sujud lalu berdoa setelah melakukan shalat dan wirid-wirid. Ini adalah suatu kesalahan yang perlu diluruskan (yakni kesalahan sujud dengan berdoa di luar sujudnya shalat, ed.). Di saat mereka bersungguh-sungguh dalam mengamalkan sunnah ternyata salah tata cara pengamalannya. Lahaula wala quwwata illa billah.
Wallahu A’lam Bis Shawab.
0 komentar:
Posting Komentar